JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin muda seseorang
berinvestasi reksadana, maka semakin kecil dana yang akan
diinvestasikan. Hal tersebut diutarakan oleh Parto Kawito, Analis PT
Infovesta Utama pada workshop Bijak Berinvestasi Reksadana, Indonesia
Financial Expo dan Forum (IFEF), Sabtu (6/10/2012).
Parto menjelaskan, mulai usia 20 tahun, dana ideal yang diinvestasikan sebesar 1 juta-an per bulan. Nah, saat usia sudah mulai menanjak menjadi 30 tahun, maka masyarakat idealnya menginvestasikan Rp 2 juta-an per bulan.
Dia bilang, sebagai pilihan investasi, saat ini produk reksadana adalah pilihan yang bijak. Apalagi di tengah keterbatasan waktu pencarian info dan analisa aset portofolio.
Menurutnya, terdapat beberapa keunggulan dalam berinvestasi reksaadana. Di antaranya, investor bisa melakukan diversifikasi otomatis dan bisa mengakses ke aset saham maupun obligasi dengan dana yang lebih murah.
"Reksadana juga lebih likuid (dapat juga segera dijual) dan dikelola oleh profesional (wakil manajer investasi yang tersertifikasi) sehingga lebih terjamin," kata Parto.
Dia mengungkapkan, selama 10 tahun belakangan, dana kelolaan reksadana rata-rata sudah naik 18 persen. "Saat ini, dana kelolaan reksadana sudah mencapai Rp 27,8 miliar," tambah Parto. Dia mengingatkan investor, agar selalu melihat tujuan investasi dalam melakukan pilihan jenis reksadana, agar mencapai target yang diharapkan.
Misalnya saja, mengenali reksadana saham dan campuran untuk investasi jangka panjang. Lalu reksadana pendapatan tetap untuk investasi jangka menengah dan reksadana pasar uang untuk investasi jangka pendek. (Dyah Ayu Kusumaningtyas/Kontan)
Parto menjelaskan, mulai usia 20 tahun, dana ideal yang diinvestasikan sebesar 1 juta-an per bulan. Nah, saat usia sudah mulai menanjak menjadi 30 tahun, maka masyarakat idealnya menginvestasikan Rp 2 juta-an per bulan.
Dia bilang, sebagai pilihan investasi, saat ini produk reksadana adalah pilihan yang bijak. Apalagi di tengah keterbatasan waktu pencarian info dan analisa aset portofolio.
Menurutnya, terdapat beberapa keunggulan dalam berinvestasi reksaadana. Di antaranya, investor bisa melakukan diversifikasi otomatis dan bisa mengakses ke aset saham maupun obligasi dengan dana yang lebih murah.
"Reksadana juga lebih likuid (dapat juga segera dijual) dan dikelola oleh profesional (wakil manajer investasi yang tersertifikasi) sehingga lebih terjamin," kata Parto.
Dia mengungkapkan, selama 10 tahun belakangan, dana kelolaan reksadana rata-rata sudah naik 18 persen. "Saat ini, dana kelolaan reksadana sudah mencapai Rp 27,8 miliar," tambah Parto. Dia mengingatkan investor, agar selalu melihat tujuan investasi dalam melakukan pilihan jenis reksadana, agar mencapai target yang diharapkan.
Misalnya saja, mengenali reksadana saham dan campuran untuk investasi jangka panjang. Lalu reksadana pendapatan tetap untuk investasi jangka menengah dan reksadana pasar uang untuk investasi jangka pendek. (Dyah Ayu Kusumaningtyas/Kontan)
Editor :
Erlangga Djumena
0 komentar:
Posting Komentar
Kami Mengucapkan Terimakasih Kepada Anda Yang Telah Membaca Tulisan di Blog ini. Kami Minta Maaf Karena Tulisan di Blog KSEI Iqtishad Institute Tidak Bisa di Copy-Paste Untuk Menjaga Keaslian dan Hak Cipta Organisasi.