Selamat Datang Di Blog KSEI Iqtishad Institute
Maaf Tulisan Di Blog ini Tidak Bisa Di Copy, Untuk Menjaga Keaslihan dan Hak Cipta Organisasi. Apabila Ada Postingan (Artikel atau Sejenisnya) di Dalam Blog ini Yang Diperlukan, Silahkan Hubungin Kami Melalui Email : kseiiainimambonjolpadang@gmail.com


Susunan Kepengurusan

Silahkan Klik disini untuk mengetahui susunan kepengurusan KSEI Iqtishad Institute IAIN Imam Bonjol Padang.

Senin, 24 Desember 2012

Catatan Ekonomi 2012 dan Prospek 2013

2012 segera berakhir. Meskipun masih dibayangi krisis global, secara umum kinerja ekonomi Indonesia sepanjang 2012 cukup baik.

Berbagai variabel makroekonomi dan fiskal, juga berbagai indikator di sektor finansial dan sektor riil mengonfirmasikan hal tersebut. Untuk sektor finansial, perbaikan diwarnai dengan tren penguatan IHSG dan penurunan yield SUN secara persisten.

Ini merupakan buah positif dari peringkat investment grade yang disandang Indonesia saat ini. Stabilitas ekonomi juga relatif terjaga yang tercermin dari laju inflasi dan kurs rupiah yang terkendali. Inflasi kumulatif hingga November 2012 tercatat 3,73 persen (atau 4,32 persen yoy), masih berada pada sasaran inflasi 2012 sebesar 4,5 persen ±1 persen.

Sementara itu, perbaikan kinerja sektor riil tercermin dari penguatan investasi langsung yang realisasinya hingga triwulan III-2012 mencapai Rp230 triliun atau naik 27 persen dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini tentu menciptakan efek pengganda yang tinggi bagi perekonomian.

Di lain pihak, tingginya konsumsi masyarakat telah berimplikasi pada penguatan kinerja impor dewasa ini. Namun, kinerja ekspor relatif masih lemah akibat rendahnya permintaan dunia sehingga neraca perdagangan cenderung defisit. Menyikapi hal ini, pemerintah akan terus mengupayakan berbagai terobosan guna meningkatkan kinerja ekspor seperti kebijakan diversifikasi baik dari sisi destinasi maupun komoditas ekspor. Hal yang paling penting, di tengah kontraksi global, ekonomi Indonesia tetap tumbuh cukup kuat.

Dalam tiga triwulan ini,ekonomi tumbuh rata-rata 6,3 persen dan pemerintah optimistis pertumbuhan agregat 2012 akan tetap di atas enam persen dengan dukungan dua mesin pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat dan investasi. Dari sisi fiskal, ketahanan fiskal dewasa ini juga semakin kuat tercermin dari rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang cenderung turun.

Awal 2000, rasionya masih di atas 80 persen, dan kini turun menjadi 24 persen. Realisasi defisit fiskal dalam lima tahun terakhir dapat dijaga di kisaran satu persen dari PDB. Hal ini tentu akan meningkatkan fleksibilitas fiskal dalam pembiayaan pembangunan dan menunjukkan masih tersedianya ruang fiskal yang cukup untuk antisipasi dampak krisis global.

Prospek 2013

Pada 2013, pemerintah melihat ekonomi global masih diwarnai tekanan dan ketidakpastian. Karena itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah instrumen proteksi krisis untuk menjaga stabilitas pertumbuhan dan ekonomi. Untuk mengamankan target pertumbuhan 6,8 persen 2013, pemerintah akan tetap memaksimalkan dua mesin pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat dan investasi.

Pentingnya penguatan konsumsi masyarakat didasari faktor alamiah bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar ke-4 dunia, yaitu 240 juta jiwa. Dengan penduduk besar, berarti daya dukung konsumsi masyarakat terhadap pertumbuhan juga semakin besar. Terbukti, dalam tiga tahun terakhir, rata-rata distribusi konsumsi masyarakat terhadap pembentukan PDB mencapai 57 persen. Selain itu, melalui momentum demographic dividend (suatu fenomena di mana populasi didominasi oleh usia produktif) akan mendorong penguatan konsumsi masyarakat.

Tumbuhnya kelompok middle income class dewasa ini juga semakin memperkuat kontribusi konsumsi masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi. Diperkirakan, Indonesia akan menikmati puncak dari keuntungan tersebut di 2030. APBN 2013 juga didesain untuk memberikan penguatan bagi konsumsi masyarakat melalui berbagai program seperti Program Keluarga Harapan, Program Jamkesmas, dan PNPM Mandiri. Selain itu, penguatan konsumsi masyarakat juga dilakukan melalui alokasi berbagai subsidi baik subsidi energi maupun subsidi nonenergi.

Kebijakan yang tidak kalah penting untuk tetap menjaga daya beli masyarakat adalah kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar 55 persen mulai Januari 2013. Stimulus fiskal ini diharapkan akan efektif mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan tetap menjaga aspek kesetaraan ekonomi masyarakat.

Untuk meningkatkan investasi langsung, khususnya PMA, pemerintah akan terus menjaga iklim investasi yang baik dan mengevaluasi insentif fiskal. Saat ini, telah disediakan tax holiday untuk beberapa industri pionir, berupa pembebasan PPh Badan selama 5-10 tahun dan dua tahun berikutnya hanya membayar 50 persen PPh Badan.

Selain itu, juga disediakan tax allowance berupa fasilitas kemudahan berinvestasi dengan pengurangan penghasilan neto 30 persen, depresiasi dan amortisasi dipercepat, pengurangan tarif dividen, dan perpanjangan masa kompensasi kerugian. Melalui penguatan konsumsi masyarakat dan investasi, diharapkan resiliensi pertumbuhan ekonomi terhadap krisis dapat ditingkatkan.Ketika intensitas krisis semakin dalam dan kinerja ekspor terus melemah, konsumsi masyarakat dan investasi menjadi penyeimbang untuk tetap menjaga ekonomi agar bisa berekspansi.

Skenario ini terbukti efektif diterapkan ketika krisis 2008/2009. Bahkan diharapkan kontribusi komponen investasi terhadap pertumbuhan ekonomi 2013 (share to growth) akan melampaui konsumsi masyarakat. Selain kebijakan di atas, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis guna menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi 2013, seperti alokasi dana APBN untuk belanja modal yang lebih besar, yaitu Rp216 triliun atau meningkat 28 persen, pembentukan tim evaluasi untuk mendukung penyerapan belanja (TEPPA), peningkatan anggaran infrastruktur untuk mendukung ketahanan energi, ketahanan pangan, konektivitas domestik, serta destinasi pariwisata, dan merancang ulang kebijakan subsidi harga menjadi subsidi yang tepat sasaran.

Upaya efisiensi subsidi energi antara lain dilakukan melalui pengendalian volume dan beban subsidi BBM (sistem subsidi tertutup, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi), program diversifikasi BBM ke energi alternatif, penyesuaian tarif tenaga listrik (TTL), menurunkan pemakaian BBM pada pembangkit listrik dan mengoptimalkan penggunaan gas, batu bara, panas bumi, dan energi non-BBM lainnya, serta menurunkan susut jaringan.

Dari sisi regulasi, pemerintah juga telah menerbitkan regulasi untuk pengadaan lahan untuk kepentingan umum (Perpres 71/2012) dan melalukan revisi terhadap aturan pengadaan barang/jasa pemerintah melalui Perpres70/ 2012. Pemerintah juga menyadari bahwa ekonomi Indonesia 2013 akan dihadapkan pada sejumlah tantangan berat mulai dari ketidakpastian pemulihan krisis Eropa, volatilitas harga minyak dunia dan komoditas lainnya, beban subsidi energi yang semakin besar, hingga percepatan pembangunan infrastruktur.

Bahkan ketidakpastian pemulihan krisis global saat ini pun telah berdampak pada perlambatan pertumbuhan di sejumlah negaranegara berkembang termasuk China dan India yang melambat hingga di bawah rata-rata pertumbuhan dua tahun terakhir. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru cukup kuat dan stabil.

Menurut McKinsey (September, 2012) volatilitas pertumbuhan Indonesia merupakan yang terendah di dunia, hal ini juga didukung oleh pernyataan The Economist (November, 2012) bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan paling stabil selama 20 triwulan terakhir. Pencapaian tersebut menjadi momentum bagi Indonesia untuk terus mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah krisis ekonomi dunia dengan memanfaatkan berbagai peluang emas seperti bonus demografi dan daya tarik investasi.

Di samping itu, pemerintah pun telah terbukti mampu menjaga stabilitas pertumbuhan tanpa mengorbankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kebijakan fiskalnya. Dengan kinerja makroekonomi dan fiskal yang baik dilanjutkan oleh kebijakan-kebijakan yang mendukung, pemerintah optimistis segala tantangan tersebut bisa dihadapi dengan baik.

BAMBANG PS BRODJONEGORO
Kepala Badan Kebijakan Fiskal
(Koran SI/Koran SI/ade)

Cara Membeli Saham Syariah

Assalamualaikum. Saya senang dengan adanya ISSI (Index Saham Syariah Indonesia). Namun saya juga masih belum mengerti dengan prosedur pembelian atau penjualan saham syariah. Apakah bisa dilakukan online dari rumah?

Ke mana saya harus memprosesnya, dan untuk daerah terpencil (di desa di Banyuwangi) apakah saya bisa juga dapat ikut membeli atau menjual saham jenis ini? Terima kash atas jawaban saudara. Wassalam

Oleh:
Ismail Absullah
ud_1426@yahoo.com

Jawaban
Pertama-tama, memang saat ini saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai banyak pihak kian menarik dan menjanjikan. Karena itu, dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan yang positif.

Bukan saja dari jumlah peminat, juga dari jenis saham syariah yang diperdagangkan yang terus meningkat (saat ini tercatat 221 saham), dan juga dari cara bertransaksi yang sesuai kaidah syariah pun terus dikembangkan.

Menjawab pertanyaan Bapak Ismail, untuk melakukan trading saham syariah secara online terlebih dahulu Bapak harus memiliki atau membuka rekening efek di perusahaan sekuritas yang memperdagangkan saham syariah dan menyediakan trading online, sehingga bisa diakses di mana saja sepanjang ada jaringan internet.

Layanan seperti ini saat ini sudah ada, seperti yang baru-baru ini dikembangkan oleh salah satu perusahaan sekuritas melalui aplikasi online trading Indo Premier Online Tecnology (IPOT)  Syariah, yang mengkhususkan transaksi saham-saham syariah dalam ISSI.

Aplikasi online tersebut juga secara otomatis akan menolak, jika nasabah bertransaksi ketika dananya tidak mencukupi (margin trading) atau berusaha menjual saham yang belum dimilikinya (short selling).

Sebagaimana koridor yang telah difatwakan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam Fatwa Nomor 80/DSN-MUI/III/2011 tentang penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar regular bursa efek.

Investasi dalam Bentuk Dinar & Dirham

Saya kemarin membaca di sebuah tabloid, bahwa investasi dalam bentuk Dinar atau Dirham salah satu pilihan investasi yang perlu dipertimbangkan. Mohon diberikan paparan tentang investasi ini dan bagaimana cara dan di mana saja Dinar ini bisa di beli.

Terima kasih.

Manurung Bosan
gosen.manurung@yahoo.com

Jawaban:

Yang dimaksud Dinar adalah koin emas seberat 4,25 gram yang memiliki kadar 24 karat atau 99,99 persen fineness. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang stabil sepanjang zaman, dan merupakan alat tukar yang sempurna karena nilai tukarnya terbawa (inhern) oleh mata uang Dinar atau Dirham itu sendiri.

Hanya uang emas (Dinar) dan perak (Dirham) yang bisa menjalankan fungsi alat tukar (medium of exchange), fungsi satuan pembukuan (unit of account) dan fungsi penyimpanan nilai (store of value) secara sekaligus.

Apabila diukur dari sisi penyimpan nilai (store of value), secara statistik Dinar dan Dirham cenderung stabil dan tidak tergerus oleh inflasi, bahkan dalam jangka panjang nilainya cenderung naik.

Oleh karena itu, dari sisi store of value atau untuk melindungi dana kita dari gerusan inflasi, investasi/menyimpan dalam Dinar dan Dirham merupakan pilihan yang tepat. Keuntungan dari investasi dalam Dinar dan Dirham adalah berasal dari kenaikan harga Dinar dan Dirham di pasar.

Namun, menaruh dana pada Dinar dan Dirham saja juga bukan tindakan yang tepat, sebab prinsip uang dalam Islam adalah harus berputar (flow concept), atau harus diproduktifkan dalam sektor riil, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian.

Saat ini di Indonesia hanya PT Antam yang mampu memurnikan emas mencapai 99,99 persen yang telah memperoleh pengakuan di dunia internasional. Dinar dan Dirham saat ini sangat mudah diperoleh di gerai-gerai Dinar dan Dirham yang bekerja sama dengan PT Antam.

Cicilan di Bank Syariah kenapa Lebih Mahal?

Ass Wr Wb Redaksi Okezone,

Dalam waktu dekat kami akan membeli mobil. Kami sudah survei ke sana ke mari, mencari cicilan di bank konvensional maupun bank swasta.

Awalnya kami ingin sekali mencicil kredit mobil di bank syariah. Pada bank berlabel syariah uang mukanya memang lebih kecil, tapi ternyata cicilannya lebih mahal dibanding di bank konvensional.

Nah, yang menjadi pertanyaan, kok cicilan di bank syariah lebih mahal ya dibanding bank konvensional. Penyebabnya apa? Mohon kami dijelaskan. Apakah ini sesuai dengan aturan syariah?


Wassalam,
Kel Bpk H Naimun
Depok.


Kepada Yth
Kel Bpk H Naimun,
Di Depok,

Aspek harga sebenarnya bukan merupakan wilayah syariah, melainkan wilayah bisnis. Maksudnya, penetapan harga suatu produk berdasarkan pertimbangan bisnis, yaitu supply, demand dan value yang diterima/dipersepsi oleh nasabah.

Begitu pula dalam penetapan harga pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, memperhatikan supply, demand dan value untuk nasabah. Dalam praktiknya, terkadang suatu produk pembiayaan bank syariah lebih mahal dibandingkan bank konvensional, sedangkan produk pembiayaan lainnya lebih murah. Produk pembiayaan antara suatu bank syariah dengan bank syariah lainnya juga beragam.

Semoga bapak bisa membantu dalam menentukan pilihan.

Apa Sih Arti iB?

Beberapa kali belakangan ini iklan di televisi banyak yang mencantumkan kata 'iB'. Sebenarnya iB itu apa? Saya tunggu jawabannya ya.

Terima kasih,
FX Kuswito
Keputran, Surabaya
Jawa Timur



Salam Hormat Bapak Kuswito, 


iB (baca ai-Bi) singkatan dari Islamic Banking. Dipopulerkan sebagai penanda identitas bersama industri perbankan syariah di Indonesia yang diresmikan sejak 2 Juli 2007. Penggunaan identitas bersama ini bertujuan agar masyarakat dengan mudah dan cepat mengenali tersedianya layanan jasa perbankan syariah di seluruh Indonesia, sebagaimana masyarakat modern yang sudah sangat akrab dengan terminologi terminologi iphone, ipod, ibank.

Layanan jasa perbankan syariah semakin mudah diperoleh masyarakat, dengan mengenali  logo iB yang dipasang di bank-bank syariah ataupun bank-bank konvensional terkemuka yang menyediakan layanan syariah.

Sebagaimana mudahnya masyarakat mengenali logo Visa atau Master Card untuk layanan kartu kredit di semua merchant yang memasang logo tersebut di pintu masuk atau di meja kasir. Logo iB (ai-Bi) merupakan penanda identitas industri perbankan syariah di Indonesia, yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai utama sistem perbankan syariah yang modern, transparan, berkeadilan, seimbang dan
beretika yang selalu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kemitraan.

Dengan semakin banyaknya bank yang menawarkan produk dan jasa perbankan syariah, kehadiran logo iB (ai-Bi) akan memudahkan masyarakat untuk mengenali secara cepat dan menemukan kelebihan layanan perbankan syariah untuk kebutuhan transaksi keuangannya.

Jadi iB (ai-Bi) perbankan syariah itu bukan merujuk kepada nama bank tertentu. iB (ai-Bi) merefleksikan kebersamaan seluruh bank-bank syariah di Indonesia untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, yang sampai saat ini terdiri dari 5 Bank Umum Syariah (BUS),  26 Unit Usaha Syariah (UUS), 132 Bank Perkreditan rakyat Syariah (BPRS) dan 1.492 kantor cabang bank konvensional yang
menyediakan layanan syariah  (office channeling) yang siap melayani semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.

Masyarakat dapat menemukan layanan iB antara lain di bank-bank sebagai berikut, Bank Bukopin Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Ekspor Indonesia Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Niaga Syariah, Bank Permata Syariah, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, Bank syariah Mandiri, BII Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, BTN Syariah, BTPN Syariah, HSBC Syariah, BPD Syariah, BPR Syariah,  BPD Syariah. (Sumber jawaban Bank Indonesia)

"Dahlan Iskan Harus Disyariahkan"

JAKARTA - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyarankan agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan disyariahkan. Hal ini terkait dana yang ditempatkan di bank syariah milik BUMN.

Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini, belum ada kejelasan pembagian hasil pada dana BUMN yang ditempatkan di bank syariah. Oleh karena itu, dia meminta kejelasan.

"Menterinya harus disyariahkan juga. Itu dana BUMN di bank-bank syariah harus fix bagi hasilnya," kata Ma'ruf Amin di Plaza Mandiri, Sabtu (15/11/2012).

Ma'ruf menambahkan, terkait dengan dana bagi hasil di bank BUMN syariah, dirinya mempertanyakan pembagian hasil ini tidak sesuai dengan undang-undang yang ada.

"Tapi ini enggak sejalan, siapa yang harus dibenahi. Menterinya? BPK? Ini harus memenuhi undang-undang," tutup Ma'ruf.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum MES Muliaman D Hadad menyampaikan ingin mengudang Dahlan Iskan untuk mengikuti acara yang diadakannya. Pasalnya, dia mempertanyakan cita-cita Dahlan terhadap perekonomian syariah.

"Kita bisa undang Pak Dahlan, dia ada cita-cita enggak untuk bangun perekonomian ini?" tutup Muliaman.

Kartu Kredit Islami Banking

SALAH satu ciri dari gaya hidup modern adalah serba cepat dan efisien. Misalnya saja penggunaan kartu sebagai alat pembayaran, sudah menjadi kebutuhan masyarakat modern sebagai pengganti uang di dompet yang tebal dan tentu saja lebih tidak aman.

Bank syariah tidak mau ketinggalan dalam menyediakan solusi bagi kebutuhan masyarakat modern ini, dengan menghadirkan Kartu Kredit iB.

Kartu Kredit iB, seperti kartu kredit pada umumnya, dapat digunakan untuk berbelanja di berbagai merchants, menarik uang tunai melalui ATM, membayar berbagai tagihan (listrik, air, telepon, tv kabel, membayar biaya kuliah), untuk membeli tiket pesawat terbang maupun mengisi ulang pulsa handphone.

Pemegang Kartu Kredit iB menikmati layanan dan fasilitas yang sama mudahnya dengan pemegang kartu kredit pada umunya. Hal ini karena Kartu Kredit iB didukung juga oleh  Master Card International, sehingga dapat digunakan di hampir 30 juta merchant dan mesin ATM berlogo Master Card atau Cirrus di seluruh dunia.

Kartu Kredit iB yang saat ini ada didukung oleh 3 jenis skema perjanjian yang menjadi dasar kesyariahannya. Jenis perjanjian terdiri dari, penjaminan atas transaksi dengan merchant, atau pinjaman dana atas fasilitas penarikan uang tunai, atau sewa atas jasa sistem pembayaran dan pelayanan.

Atas skema yang dipilihnya, bank syariah penerbit kartu mengenakan  fee kepada pemegang kartu. Bagaimana menetapkan fee tersebut? Untuk fasilitas transaksi dengan merchant, besarnya fee didasarkan pada nilai transaksi sehingga bersifat fluktuatif.

Meskipun komponen fee banyak, namun dari sisi nominal, fee yang dikenakan oleh Kartu Kredit iB lebih rendah dibandingkan suku bunga yang dikenakan kartu kredit umumnya. Jadi pengguna Kartu Kredit iB dapat menikmati keuntungan dari lebih rendahnya fee tersebut dibandingkan dengan kartu kredit lain.

Apakah ada denda atas keterlambatan pembayaran kartu kredit iB? Tentu saja, karena hal ini dimaksudkan untuk mendidik kedisiplinan pemegang kartu. Namun demikian, penerimaan denda ini tidak untuk keuntungan bank syariah dan tidak dimasukkan ke dalam pendapatan bank syariah. Bank syariah akan menyalurkan seluruh penerimaan denda ke sektor-sektor sosial.

Dengan keunikan Kartu Kredit iB, kemudahan fasilitas serta layanan seluas kartu kredit lainnya, dan fee yang relatif lebih ringan. Silakan berkunjung ke bank-bank syariah terdekat.



Sumber: iB Bank Indonesia

Program Kerja


1. Seminar Nasional 

                               13 Oktober 2012

     Penanggungjawab : Kementrian Pendidikan dan Penelitian

2. Diklat Ekonomi Islam  VI

                                Minggu Ke-IV Oktober 2012

     Penanggungjawa : Kemetrian Sumber Daya Manusia

3. Kunjungan Ke- BI Padang

                                Awal November 2012
 
     Penanggungjawa : Kemetrian Luar Negeri

4. Temilreg VI (UNRI)

                                November 2012

     Penanggungjawa : Kemetrian Luar Negeri, Kemetrian Sumber Daya Manusia, Kementrian Pendidikan     Penelitian

5. Kunjungan Kerja ke Seluruh KSEI Se-Sumbar + Jalan-jalan

                                Desember 2012

     Penanggungjawab : Kementrian Luar Negeri, Kementrian, Pendidikan dan Penelitian

6. Pelatihan Karya Tulis

                                Desember 2012

     Penanggungjawab : Kementrian Pendidikan dan Penelitian

7. Talk Show/Seminar

                                Maret 2012

     Penanggungjawab : Kementrian Pendidikan dan Penelitian

8. Tuan Rumah Acara Komsat 

                                April 2013

     Penanggungjawab : Pengurus KSEI + Pengurus Komsat

9. Mubes + Seminar

                                 Mei 2013

     Penanggungjawab : Kementrian Pendidikan dan Penelitian, Kementrian Sumber Daya Manusia, Kementrian Luar Negeri, Kementrian Keuangan,


Demikian Program Kerja KSEI Iqtishad Institute Periode 2012-2013

Semoga dapat berjalan sebagaimana mestinya,,


Tertanda: Martina Nofra Tilopa : Sekretaris Jendral KSEI