Selamat Datang Di Blog KSEI Iqtishad Institute
Maaf Tulisan Di Blog ini Tidak Bisa Di Copy, Untuk Menjaga Keaslihan dan Hak Cipta Organisasi. Apabila Ada Postingan (Artikel atau Sejenisnya) di Dalam Blog ini Yang Diperlukan, Silahkan Hubungin Kami Melalui Email : kseiiainimambonjolpadang@gmail.com


Rabu, 26 September 2012

Mitos Pemicu Melesatnya Ekonomi Indonesia

VIVAnews - Indonesia telah menunjukan kinerja perekonomian mengagumkan sepanjang satu dekade terakhir. Negara ini bahkan dianggap berhasil dalam bidang demokrasi, kuatnya ekonomi, hingga pemain serius di kancah dunia internasional. Laporan Mckinsey Global Institute bertajuk "The Archipelago Economy, Unleashing Indonesia's Potential" yang diperoleh VIVAnews, menyebutkan Indonesia berada di posisi 28 dunia dalam hal produk domestik bruto pada 2011. Di tingkat Asia, perekonomian Indonesia bahkan masuk lima besar yang memiliki peran penting. Indonesia berada di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Namun di tengah prestasi tersebut, masih banyak negara yang memberikan persepsi salah mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang begitu cepat. Berikut lima mitos seputar melesatnya perekonomian Indonesia: 1. Perekonomian Indonesia relatif tak stabil Anggapan ini sangat jauh dari kebenaran karena ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang mengalami rata-rata pertumbuhan ekonomi paling konsisten selama 10 tahun terakhir. Sepanjang tahun ini, Indonesia bahkan menjadi negara dengan tingkat volatilitas pertumbuhan ekonomi terkecil dibandingkan negara OECD maupun BRIC. 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terpusat di Jakarta Sejumlah asumsi yang menilai Jakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia tak sepenuhnya benar. Harus diakui, Jakarta memang masih memberikan kontribusi terbesar bagi PDB negara ini. Namun, pertumbuhan kelas menengah di berbagai kota di Indonesia melampaui kecepatan pertumbuhan PDB. 3. Ekonomi Indonesia mirip dengan negara Macan Asia lain yang mengandalkan ekspor Pembangunan ekonomi negara-negara Asia sebetulnya tak memiliki pendekatan yang sepenuhnya sama yaitu dikendalikan investasi dan ekpor. Model inilah, dalam beberapa kasus, tak sama dengan ekonomi Indonesia. Kontribusi ekspor Indonesia bisa dikatakan kecil yaitu sebesar 35 persen dari PDB. Ekonomi Indonesia justru didorong oleh konsumsi domestik yang memegang peranan penting. 4. Sumber daya alam menjadi pendorong utama ekonomi Indonesia Indonesia memang menjadi salah satu pemasok utama sumber daya alam di pasar internasional. Mulai dari kelapa sawit, batubara, timah, kakao, nikel, dau bauksit. Namun, ekonomi Indonesia kini jauh lebih berkembang dan sumbangan dari sektor sumber daya alam tak lagi menjadi pengendali pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam satu dekade terakhir, sumbangan sektor ini bagi ekonomi Indonesia justru melemah di tengah naiknya harga sejumlah komoditas beberapa waktu lalu. 5. Ekonomi Indonesia banyak bergantung dari pertambahan jumlah tenaga kerja Kenyataan berbeda justru terjadi pada perekonomia Indonesia belakangan ini. Tingkat produktivitas yang meningkat, naik lebih tinggi dibandingkan jumlah tenaga kerja. Bahkan faktor ini telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tingkat produktivitas pekerja selama sepuluh tahun terakhir tercatat naik rata-rata 3 persen per tahun. Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Kami Mengucapkan Terimakasih Kepada Anda Yang Telah Membaca Tulisan di Blog ini. Kami Minta Maaf Karena Tulisan di Blog KSEI Iqtishad Institute Tidak Bisa di Copy-Paste Untuk Menjaga Keaslian dan Hak Cipta Organisasi.