Ayam goreng berbalut tepung sudah tidak asing lagi di lidah
masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih membuat kudapan ini banyak
digemari orang sebagai lauk makan. Tak heran, bila banyak pelaku usaha kuliner melirik menu olahan ayam ini sebagai larang bisnis.
Salah
satunya adalah Agus Sucipto di Bekasi, Jawa Barat. Ia sudah menekuni
usaha ayam goreng krispi sejak 1999 dengan merek Cemani Fried Chicken.
Sejak 2010 lalu, Cemani Fried Chicken resmi membuka peluang kemitraan.
Kini, total gerai Cemani sudah ada tujuh. Rinciannya, lima gerai milik
mitra dan dua milik sendiri.
Cemani menawarkan dua paket
kemitraan. Pertama, paket senilai Rp 3 juta. Biaya investasi itu
dipakai sebagai biaya pendampingan, pelatihan mitra, dan biaya survey
lokasi. Untuk perlengkapan usaha, mitra mendapat fasilitas pinjaman
booth dan peralatan masak. "Paket ini khusus untuk orang-orang yang
di-PHK dan komitmen berwirausaha,” kata Agus.
Kedua, paket dengan
biaya investasi Rp 9 juta. Mitra akan mendapatkan booth, peralatan
masak, pendampingan, pelatihan, dan survei lokasi. Cemani tidak
memungut biaya royalti dari mitra. Agus mengklaim, rata-rata gerai
Cemani meraup omzet mulai Rp 450.000 – Rp 1,2 juta per hari.
Dengan
laba bersih Rp 20 persen, mitra diperkirakan balik modal dalam waktu
dua bulan hingga enam bulan. Cemani menyajikan menu ayam goreng kripsi
plus nasi. Untuk setiap potong ayam dihargai Rp 5.000 – Rp 6.000.
Sementara harga nasi dibanderol Rp 3.500 per porsi.
“Dari riset saya, harga ini di bawah harga pasaran, tapi kualitasnya sama dengan produk yang disediakan di restoran cepat saji yang sudah terkenal,” klaimnya.
Meski
sudah berjalan lama, Agus mengakui mitranya belum terlalu banyak.
Pasalnya, selama ini pemasaran Cemani hanya dari mulut ke mulut. Baru
sebulan belakangan, Agus memasang iklan di beberapa situs di internet.
Targetnya hingga tutup tahun ini bisa menggaet minimal 15 mitra baru
Sumber : JAKARTA, KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar
Kami Mengucapkan Terimakasih Kepada Anda Yang Telah Membaca Tulisan di Blog ini. Kami Minta Maaf Karena Tulisan di Blog KSEI Iqtishad Institute Tidak Bisa di Copy-Paste Untuk Menjaga Keaslian dan Hak Cipta Organisasi.